Sedangkan televisi memerlukan waktu 54 tahun untuk mencapai jumlah yang sama.
Sementara saat ini, handphone memperoleh satu pelanggan baru setiap 1,3 detik..!
Pizza adalah bahasa Itali untuk “pie” (kue).
Pada bagian bawah pizza dibuat dari adonan ragi yang dipanggang menjadi lingkaran seperti roti. Di Itali, orang sudah membuat pizza sejak tahun
1400-an, tapi belum diberi tomat dan keju sampai tahun 1889
Pada tahun 1889, seorang pembuat roti bernama Raffaele Esposito membuat pizza untuk Ratu Itali. Ia memutuskan untuk menggunakan bahan-bahan dengan warna seperti bendera negaranya, Itali.
Jadi Raffaele menambahkan tomat merah, keju putih, dan paprika hijau.
Itulah ceritanya kenapa hingga sekarang pizza menyerupai bendera negara Itali.
Sebelum kedatangan dan penaklukan bangsa Spanyol di Amerika Selatan, orang Indian Inca tidak mengenal besi, perunggu atau logam lain. Itu sebabnya mereka memiliki emas dalam jumlah yang sangat besar.
Mereka tidak hanya menggunakannya sebagai perhiasan, tetapi juga untuk benda keperluan sehari-hari seperti paku, peralatan makan dan memasak, sisir, dan pencabut alis.
Jadi dapat dibayangkan bagaimana ‘gila’nya orang Spanyol ketika melihat orang Indian setiap hari bersisir menggunakan sisir emas.
Sheik Shakhbut, bekas pemimpin Abu Dhabi, adalah salah satu dari beberapa pemimpin Arab yang mendapat rejeki nomplok saat ditemukannya sumber
minyak di jazirah Arab.
Namun penduduk Abu Dhabi selalu merasa heran, karena walaupun minyak telah disedot sedemikian banyaknya, uang yang dihasilkan dari penjualan minyak bumi itu tidak kelihatan ‘jejaknya’.
Maka terjadilah perebutan kekuasaan, dan Sheik Shakhbut dapat digulingkan dari kekuasaannya. Selanjutnya, sebuah komisi dibentuk untuk mencari kemana perginya uang hasil minyak Abu Dhabi. Dari istana kerajaan terbongkarlah sebagian misteri ke mana ‘perginya’ uang-uang itu.
Selama pemerintahannya Sheik Shakhbut telah menyembunyikan uang-uang hasil penjualan minyak itu di seluruh bagian istananya, mulai dari di bawah kasur, lemari, karpet dan tempat-tempat lain. Sulit untuk dihitung berapa banyak yang
disembunyikan Sheik Shakhbut, namun sebagai gambaran saja, terdapat kira-kira uang kertas senilai 2 Juta Dollar yang telah rusak dimakan tikus…
Di abad ke 17, di Eropa dikenal tindak kejahatan penculikan anak-anak yang dilanjutkan dengan membentuk mereka menjadi makhluk aneh.
Tindak kejahatan ini disebut “Comprachicos”, dimana anak-anak tadi dihambat pertumbuhannya dengan dipasangi topeng besi permanen atau dibentuk dengan sengaja untuk selanjutnya dijual kepada para bangsawan, sebagai mahluk
langka.
“The Man in the Iron Mask” karya Alexander Dumas adalah gambaran tentang Comprachicos di masa itu dimana seorang anak diculik dan kemudian dipasangi topeng besi.
Contoh lain pad “The Man Who Laughs” karya Victor Hugo, menceritakan tentang
seorang anak yang selalu tersenyum karena wajahnya dibentuk demikian akibat Comprachicos.
Di usia 25 tahun, ia dipecat dari ketentaraan, selain itu ia telah dipermalukan, patah semangat, tanpa harapan, tanpa uang.
Di ujung semua itu, berniat bunuh diri dengan meloncat dari sebuah jembatan.
Namun sebelum niat tersebut terjadi, seorang teman datang dan membujuknya untuk membatalkan niat tersebut. Sang pemuda pun membatalkan bunuh diri, dan memulai hidup baru.
Hanya dalam waktu setahun setelah rencana bunuh diri itu, ia berhasil meniti kembali karir militernya yang telah hancur, dan berhasil menjadi jenderal termuda dalam Dinas Ketentaraan Perancis. Kemenangan besar dapat
dicapainya justru saat ia memimpin prajurit-prajurit lelah yang kelaparan (dimasa inilah ia berkata “prajurit berjalan di atas perutnya”).
Di kemudian hari ia menaklukkan seluruh Eropa daratan.
Ia adalah Napoleon Bonaparte.
Sumber : id.shvoong.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar